Popular Post

Popular Posts


Apa Itu ISO?



Di dalam kamera digital terdapat ISO setting, lalu apa sebenarnya ISO itu sendiri? Seperti biasa sebelum menjawab pertanyaan diatas, saya akan mengajak kembali ke masa dimana kita menggunakan kamera film, pada saat kita akan membeli film,pasti penjual akan bertanya, "mo pake ASA berapa?" Nah... sebenarnya ISO dan ASA adalah sama, ISO adalah istilah internasional sedangkan ASA adalah istilah jepang, trus ada lagi DIN kalo yang ini adalah istilah eropa.

"Jadi apa dong ISO/ASA/DIN?"

Weiittss... tenang brother,nich mo dijelasin..

ISO dalam fotografi yang masih menggunakan film berarti kadar kepekaan film terhadap cahaya.
Kalo dalam dunia fotografi digital yang mana tidak menggunakan film lagi, maka ISO adalah kadar kepekaan sensor gambar terhadap cahaya. Kadar kepekaan/sensitifitas sensor gambar ini diwakili dengan angka, contoh: ISO 100, ISO 200, ISO 400, dst...

"lho.. ada banyak juga setting ISO,trus buat apa itu masing-masing ISO dengan angka yang berbeda?"

Sabar brotheeeerr..
Seperti diterangkan diatas bahwa ISO adalah kadar/ukuran kepekaan sensor gambar terhadap cahaya, maka semakin besar angka pada ISO maka semakin peka pula sensor gambar terhadap cahaya.

"Jadi apa maksud dari kepekaan terhadap cahaya?"

Kepekaan sensor gambar diartikan sebagai kekuatan sensor untuk menyerap cahaya, jadi semakin peka maka semakin kuat sensor menyerap cahaya.

Jadi kesimpulannya apabila cahaya disekeliling mencukupi gunakanlah ISO rendah, karena cahaya sudah cukup maka tidak diperlukan kekuatan untuk menyerap cahaya dari sensor gambar, tetapi apabila cahaya disekeliling redup atau gelap maka gunakanlah ISO tinggi karena sensor gambar memerlukan kekuatan untuk menyerap cahaya.

Petunjuk pemakaian ISO setting:
  1. ISO rendah, Yang termasuk dalam rentang ISO rendah adalah ISO 25 - ISO 200,pada rentang ISO rendah ini sangat cocok untuk untuk situasi outdoor dengan sinar matahari yang terang dari pagi sampai siang.
  2. ISO sedang, Rentang ISO sedang yaitu ISO 400 - ISO 800,baik digunakan untuk outdoor pada sore hari atau dalam keadaan mendung.
  3. ISO tinggi, ISO tinggi digunakan untuk pemotretan dalam keadaan cahaya gelap,yang termasuk dalam ISO tinggi adalah ISO 1600 keatas.
Tips untuk mengubah ISO setting

Pada Judul sebelumnya mengenai ISO setting , saya hanya membahas mengenai ISO dan petunjuk pemakaiannya. Disini akan saya bahas mengenai faktor-faktor yang akan mempengaruhi kita dan bisa kita jadikan bahan pertimbangan untuk mengganti ISO setting pada saat kita akan mengambil gambar.

Yups, bener sekali,ada beberapa pertimbangan yang harus kita perhatikan sebelum mengganti ISO setting,dan beberapa pertimbangan itu adalah :
  1. Cahaya ==> seberapa terang cahaya yang menyinari objek
  2. Noise ==> apakah kita ingin gambar dengan noise atau tidak
  3. Tripod ==> bawa tripod atau tidak
  4. Objek bergerak atau diam ==> apakah objek yang kita foto bergerak atau diam
Ya, ke-empat faktor diatas perlu kita pertimbangkan apabila akan mengubah ISO setting
"mengapa demikian?"

Karena dengan mengubah ISO setting maka juga akan berpengaruh pada kecepatan shutter speed dan besar kecilnya aperture pada kamera, yang nantinya juga mempengaruhi hasil dari foto yang kita ambil.

Oke, biar lebih jelasnya saya terangkan satu-persatu keempat faktor diatas :
1.Cahaya
Seperti kita ketahui peranan cahaya dalam fotografi sangat berati sekali,itupun juga berpengaruh pada ISO setting. apabila cahaya cukup maka kita gunakan ISO kecil dan apabila cahaya tidak mencukupi maka gunakanlah ISO tinggi agar sensor gambar peka sehingga bisa menyerap cahaya dengan cepat. Tetapi konsekuensi dari penggunaan ISO tinggi hasil gambar akan terlihal noise.

2. Noise
Diatas diterangkan apabila kita menggunakan ISO tinggi maka hasil gambar akan noise,ya hal itu dikarenakan sensor gambar dipaksa untuk menyerap cahaya secara cepat pada kondisi pencahayaan yang rendah (gelap). Apabila kondisi cahaya gelap dan kita tidak ingin hasil gambar yang noise maka pilihlah ISO setting yang rendah dengan konsekuensi shutter speed akan menjadi lama menutupnya karena diperlukan waktu lama bagi sensor gambar dalam menyerap cahaya. Oleh karena itu diperlukan tripod.


3. Tripod
Tripod berfungsi untuk menopang kamera agar stabil,pada saat pencahayaan rendah dan kita ingin menghasilkan foto yang bersih tanpa noise sangat dibutuhkan tripod, karena dengan ISO rendah dan pencahayaan rendah maka kitapun harus memilih shutter speed dengan kecepatan rendah, dimana bila shutter speed rendah diperlukan kestabilan kamera,karena ada gerakan sedikit maka hasil gambar akan blur.

4. Objek bergerak atau diam
Hal ini juga harus diperhatikan,apabila objek yang akan kita ambil bergerak dan pencahayaan rendah kita harus memilih ISO tinggi agar kita bisa memilih shutter speed yang cepat untuk merekam moment tersebut, contoh : konser musik dalam gedung. Tetapi apabila objek diam tidak ada salahnya kita pakai ISO rendah agar gambar tidak noise tapi perlu diingat kestabilan kamera.

ISO adalah salah satu aspek penting dalam fotografi digital saat ini,untuk lebih mengerti ISO setting, habis baca postingan ini langsung buat eksperimen, cobalah ganti ISO dan lihatlah hasilnya.

- Copyright © OTODIDAK RESUREKSI - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -